Dalam
peredaranya mengelilingi matahari, bumi pun berputar pada porosnya atau
sumbunya. Perputaran bumi pada sumbunya disebut rotasi bumi. Bumi
berotasi pada porosnya dari arah barat ke timur. Arahnya persis sama
dengan arah revolusi bumi mengelilingi matahari .
Kala rotasi bumi adalah
23 jam 56 menit 4 detik ,selang waktu ini disebut satu hari. Sekali
berotasi, bumi menempuh 3600 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur
menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur
akan berbeda waktu 4 menit. Rotasi bumi menimbulkan beberapa peristiwa
yaitu :
1. Pergantian siang dan malam
2. Perbedaan waktu
3. Gerak semu harian bintang-bintang
4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
1.Pergantian siang dan malam
Permukaan
bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya
permukaan bumi yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi
bumi, permukaan bumi yang menghadap dan membelakangi matahari berganti
secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode
peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam
rata-rata 12 jam. Panjang periode siang atau malam hari di khatulistiwa
hampir sama sepanjang tahun, yaitu berlangsung selama 12 jam.
Kadang-kadang ada perbedaan sedikit yaitu panjang siang tidak sama
dengan panjang malam. Suatu waktu panjang siang lebih besar dari 12 jam,
dan ini berarti panjang malam hari kurang dari 12 jam. Perbadaan ini
menjadi lebih besar untuk tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa
(misalnya di daerah lintang dan kutub).
2. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi
Seluruh
permukaan bumi dibagi-bagi menurut jaring-jaring derajat. Jaring-jaring
derajat itu dinamakan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang
adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa,sedang garis
bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi
bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah
sebabnya matahari selalu terbit di timur terbenam di barat. Orang-orang
yang berada di daerah timur akan mengamati matahari terbit dan matahari
terbenam lebih cepat dari pada daerah yang berada di sebelah barat.
Wilayah yang berada pada sudut 15 0 lebih ke timur akan mengamati
matahari terbit lebih cepat satu jam. Namun, ada waktu yang
berlaku secara international yang disebut waktu GMT (Greenwich Mean Time
) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang
melalui kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga
bujur standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur, dengan demikian waktu
lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam,
dan 9 jam. Jika letak bujur standar itu disebelah barat bujur nol, maka
waktunya dikurangi, dan jika letak bujur standar itu di sebelah timur
bujur nol, maka waktunya bertambah.
3. Gerak semu harian bintang
Bintang-bintang
(termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak.
Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut
tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi bumi tidak dapat kita
saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan
benda-benda langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita
selalu menyaksikan matahari terbit disebelah timur dan terbenam di
sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari
dan benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena
gerak semu ini dapat di amati setiap hari, maka disebut gerak semu
harian. Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan
peredaran semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari bintang. Periode
peredaran semu harian matahati dan bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu
hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih lambat lagi
yaitu 24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena kedudukan bintang
sejati di langit selalu tetap. Matahari memiliki periode semu harian
yang berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi
memiliki peredaran bulanan mengitari bumi.
4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Rotasi
bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di
kedua kutub bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair
kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini
menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub
bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi
benbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi
tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar