
“Sesungguhnya dalam penciptaaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran, 3: 190)
Gaya-Gaya Fundamental di Alam Semesta
Hukum-hukum Fisika di alam semesta
didasari “empat gaya fundamental” yang dikenal fisika modern dewasa ini.
Gaya-gaya ini terbentuk bersamaan dengan pembentukan partikel
sub-atomik pertama pada waktu spesifik segera setelah Big Bang, untuk
membentuk seluruh aturan dan sistem alam semesta. Atom-atom yang
menyusun materi alam semesta terwujud dan tersebar merata di alam
semesta berkat interaksi gaya-gaya ini.Gaya-gaya
ini adalah gaya tarik massa atau yang dikenal sebagai gaya gravitasi,
gaya elektromagnetik, gaya nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah. Semua
gaya ini memiliki intensitas dan bidang kerja berbeda. Gaya nuklir kuat
dan gaya nuklir lemah beroperasi hanya pada skala subatomik. Dua gaya
lainnya – gaya gravitasi dan gaya elektromagnetik – mengatur kumpulan
atom, atau yang disebut “materi”. Pengaturan tanpa cacat di atas bumi
disebabkan proporsi yang sangat rumit dari gaya-gaya ini. Perbandingan
gaya-gaya ini menghasilkan suatu hal yang menarik. Semua materi yang
diciptakan dan diedarkan ke penjuru alam semesta setelah Big Bang
dibentuk oleh efek gaya-gaya yang sangat jauh berbeda ini. Berikut
adalah nilai-nilai keempat gaya fundamental dengan selisih menakjubkan,
dalam satuan standar internasional:
- Gaya nuklir kuat :15
- Gaya nuklir lemah: 7,03×10-3
- Gaya gravitasi: 5,90×10-39
- Gaya elektromagnetik: 3,05×10-12
Gaya-gaya fundamental ini memungkinkan
pembentukan alam semesta melalui penyebaran kekuatan dengan sempurna.
Proporsi antara gaya-gaya ini didasarkan pada keseimbangan yang begitu
rumit sehingga menimbulkan efek khusus itu terhadap partikel-partikel
pada proporsi ini saja.
” Dan Dia menundukkan malam dan
siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan
(untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami
(nya)” (QS. An Nahl, 16:12)
Gaya Nuklir Kuat : Kekuatan Raksasa Di Dalam Inti
Sampai di sini, kita telah menyaksikan
bagaimana atom diciptakan, momen demi momen, dan keseimbangan rumit yang
berlaku dalam penciptaan ini. Kita melihat bahwa semua yang ada di
sekitar kita, termasuk diri kita sendiri disusun oleh atom-atom, dan
atom-atom ini mengandung banyak partikel. Lalu, apakah gaya yang tetap
menyatukan semua partikel yang membentuk inti atom itu? Gaya yang
menjaga inti tetap utuh, dan yang merupakan gaya paling dahsyat menurut
hukum-hukum fisika, adalah “gaya nuklir kuat”.
Gaya ini menjaga proton dan netron dalam
inti atom tetap di tempatnya. Inti atom dibentuk dengan cara demikian.
Gaya ini sangat kuat sehingga nyaris menyebabkan proton dan netron dalam
inti saling berikatan. Inilah sebabnya partikel-partikel kecil yang
memiliki gaya ini disebut juga “gluon” yang dalam bahasa Latin berarti
lem. Kekuatan ikatan tersebut disesuaikan dengan sangat teliti.
Intensitas gaya ini telah diatur secara spesifik agar proton dan netron
tetap berjarak tertentu. Bila gaya ini sedikit saja lebih kuat, maka
proton dan netron akan saling bertabrakan. Bila gaya ini sedikit saja
lebih lemah, mereka akan saling menjauh. Besarnya gaya ini tepat sesuai
dengan yang dibutuhkan untuk membentuk inti atom setelah detik-detik
pertama Big Bang.
Gaya Nuklir Lemah : Sabuk Pengaman Atom
Salah satu faktor penting yang menjaga
keteraturan di muka bumi ini adalah keseimbangan di dalam atom.
Keseimbangan ini menjaga agar segala sesuatu tidak tiba-tiba terurai
atau memancar-kan radiasi berbahaya. “Gaya nuklir lemah” ber-tanggung
jawab atas keseimbang-an antara proton dan netron dalam inti atom. Gaya
ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan inti yang
mengandung sejumlah besar netron dan proton.
Sembari keseimbangan ini dijaga, sebuah
netron, bila dibutuhkan dapat berubah menjadi proton. Karena jumlah
proton dalam inti di akhir proses berubah, atom berubah pula dan menjadi
atom yang lain. Di sini hasilnya sangatlah penting. Sebuah atom berubah
menjadi atom berbeda tanpa terurai dan meneruskan eksistensi-nya. Sabuk
pengaman ini melindungi organisme hidup dari bahaya yang akan muncul
jika partikel-partikel terurai tanpa terkendali dan membahayakan manusia
Gaya Elektromagnetik : Gaya yang Menjaga Elektron Tetap pada Orbitnya
Penemuan gaya ini mengantarkan kita pada
era baru dalam dunia fisika. Baru pada saat itulah dipahami bahwa
setiap partikel mengan-dung “muatan listrik” menurut karakteristik
strukturnya masing-masing dan bahwa ada gaya di antara muatan-muatan
listrik ini. Gaya ini membuat partikel-partikel yang bermuatan listrik
berlawanan saling tarik dan partikel-partikel bermuatan sama akan saling
tolak, sehingga menjamin proton dalam inti atom dan elektron yang
mengorbit di sekelilingnya tarik-menarik. Dengan cara ini, “inti” dan
“elektron”, dua elemen dasar atom, tetap di tempat mereka.
Perubahan kekuatan sekecil apa pun pada
gaya ini dapat menyebab-kan elektron-elektron terlepas jauh dari inti
atau melekat pada inti. Dalam kedua kasus ini, atom tidak mungkin
terbentuk, sehingga alam semesta pun tidak ada. Tetapi, sejak momen
pertama gaya ini terbentuk, proton-proton dalam inti menarik elektron
dengan besar gaya yang tepat dibutuhkan untuk pembentukan atom.
Gaya Gravitasi : Gaya yang Menjaga Alam Semesta Tetap Utuh
Gravitasi adalah satu-satunya gaya yang
dapat kita rasakan sehari-hari, namun sedikit sekali yang kita ketahui
tentangnya. Gaya gravitasi sesungguhnya disebut “gaya tarik massa”. Gaya
ini paling lemah dibandingkan gaya lainnya, namun karena gaya inilah,
massa-massa yang sangat besar tarik-menarik. Gaya inilah yang membuat
galaksi dan bintang-bintang di alam semesta tetap berada pada orbitnya
masing-masing. Bumi dan planet-planet lain tetap di dalam orbit tertentu
mengi-tari matahari, sekali lagi karena adanya gaya gravitasi. Kita
dapat berjalan di atas bumi karena gaya ini. Bila ada pengurangan dalam
nilai gaya ini, bintang-bintang akan jatuh, bumi akan keluar dari
orbitnya, dan kita akan bertebaran ke luar angkasa. Bila nilainya lebih
besar sedikit saja, bintang-bintang akan bertabrakan, bumi akan bergerak
menuju matahari, dan kita akan melesak ke dalam kerak bumi. Walaupun
tampak kecil sekali kemungkinan ini bagi Anda, semua itu tidak akan
terelakkan bila gaya ini bergeser dari nilainya yang sekarang sekalipun
hanya untuk sesaat.
Semua ilmuwan yang sedang meneliti
subjek ini mengakui bahwa ketepatan nilai gaya-gaya fundamental ini
sangat penting demi keber-adaan alam semesta. Mengomentari hal ini,
seorang ahli biologi molekuler yang terkenal, Michael Denton menyatakan
dalam bukunya Nature’s Destiny: How the Laws of Biology Reveal Purpose
in the Universe:
Jika, misalnya, gaya gravitasi satu
triliun kali lebih kuat, maka alam semesta akan jauh lebih kecil dan
sejarah hidupnya jauh lebih pendek. Sebuah bintang rata-rata akan
mempunyai massa satu triliun lebih kecil dari matahari dan masa hidup
sekitar satu tahun. Di lain pihak, jika gravitasi kurang kuat, tidak ada
bintang atau galaksi yang akan pernah terbentuk. Hubungan dan
nilai-nilai lain tidak kurang kritisnya. Jika gaya nuklir kuat sedikit
lebih lemah saja, satu-satunya unsur yang akan stabil hanya hidrogen.
Tidak ada atom lain yang bisa terbentuk. Jika gaya nuklir kuat tersebut
sedikit lebih ku-at dalam kaitannya dengan elektromagnetisme, maka inti
atom yang terdiri dari dua proton menjadi yang paling stabil di alam
semesta – yang berarti tidak akan ada hidrogen, dan jika ada bintang
atau galaksi yang terbentuk, mereka akan sangat berbeda dari bentuknya
sekarang. Jelas sekali, jika se-mua gaya dan konstanta ini tidak
mempunyai nilai tepat demikian, takkan ada bintang, supernova, planet,
atom, dan kehidupan.
Seorang ahli fisika terkemuka, Paul
Davies, menyatakan kekaguman-nya terhadap penetapan nilai-nilai
hukum-hukum fisika yang berlaku di alam semesta. Bila seorang
melanjutkan studi kosmologi, keingintahuannya bertambah. Temuan-temuan
tentang sejarah kosmos membuat kita menerima bahwa perluasan alam
semesta telah diatur dalam gerakannya dengan ketepatan yang sangat
mengagumkan
Rancangan agung dan keteraturan sempurna
yang berlaku di seluruh alam semesta dibangun di atas pondasi yang
disediakan gaya-gaya fundamental ini. Pemilik keteraturan ini, tanpa
keraguan, adalah Allah, yang menciptakan segala sesuatu tanpa cacat.
Allah, Raja seluruh alam, menjaga bintang-bintang tetap berada di
orbitnya dengan gaya-gaya terlemah, dan menjaga keutuhan inti atom
dengan gaya-gaya terkuat. Semua gaya bekerja sesuai dengan “ukuran” yang
telah Dia tentukan. Allah menujukkan keteraturan dalam penciptaan alam
semesta dan keseimbangan “yang ditetapkan dengan serapi-rapinya” dalam
salah satu ayat-Nya:
“Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan
langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu
bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala
sesuatu, dan Dia mene-tapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS. Al Furqan, 25: 2).
Sumber : Harun Yahya